Sabtu, 23 Februari 2013

Faktor-Faktor Orang Menjadi Kurang Iman


Assalamu’alaikum wr.wb salam kenal dari kang iChoenz, shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabiullah besar yaitu Muhammad SAW semoga kita mendapatkan safa’atnya di hari kiamat nanti, amin. Baik kang iChoenz akan kasih sebuah artikel intropeksi diri yaitu menjelaskan tentang diri kita sendiri dalam kehidupan sehari-hari tentunya iman, seseorang tanpa iman akan mudah tergoyahkan oleh ombak zaman dan tenggelam karena lautan setan, jadi kang iChoenz ngeposting tentang artikel ini bertujuan untuk menambah wawasan kita sebagai umat yang beragam terutama umat islam dan juga meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.

Sebelum kang iChoenz menjelaskan tentang ‘faktor orang menjadi kurang iman‘ kang iChoenz akan menjelaskan dulu arti iman itu sendiri, ya takutnya bagi penikmat postingan kang iChoenz alias pembaca masih gak tahu iman itu apa?, atau masih kurang paham iman itu apa?, maka dari itu kang iChoenz jelasin arti iman itu sendiri.

‘Iman’ diartikan menurut bahasa yaitu percaya kalau dalam arti sesungguhnya yaitu percaya adanya Allah SWT yang meciptakan diri kita, dan seluruh alam semesta . Sudah jelaskan iman itu apa?, belum?, oke kang iChoenz akan jelasin iman lebih terperinci lagi, tadi kang iChoenz yang sudah ketikkan (sengaja kalau ‘dikatakan’ itu berarti berbicara langsung bukan lewat postingan ini heheehe :D)  iman itu percaya, bahwa kita wajib beriman kepada Allah SWT sebagai umat muslim yang bertaqwa, dan bagaimana kita lakukan agar kita beriman kepada Allah SWT?, hanya satu jawaban yaitu ‘Laksanakan perintahnya dan jauhi larangannya’ nah itu saja Laksanakan perintahnya yaitu dengan menegakkan tiang agama Allah yaitu shalat, terutama shalat lima waktu ,kenapa? Karena hukumnya fardhu (wajib) yang artinya jika dilaksanakan mendapatkan pahala, dan jika tidak melaksanakannya mendapatkan dosa, sudah jelas kita sebagai umat islam yang beriman harus melaksankannya jika tidak kita akan terjerumus ke neraka. Kenapa saya (kang iChoenz) mengetik ‘shalat’ bukan zakat, melaksanakan ibadah haji, dll. Memang wajib dan termasuk rukun iman tapi kang iChoenz melihat republik negeri kita ini yaitu Indonesia melihat dari segi keseluruhannya memang negeri kita itu negeri yang beragam islam terbanyak ‘tapi’ hanya separuh saja dikatakan beragama islam yang lainnya hanya islam ktp, sungguh ironis negeri kita ini, islam ktp? Ya kebanyakan mereka itu selalu melalaikan shalat mereka, seperti menunda,ketiduran, pura-pura lupa, bahkan ada shalat yang asal-asalan, astagfiruallah padahal shalat itu adalah aktivitas dimana kita berkomunikasi dengan Allah SWT, tempat curhatnya kita kepada sang maha pencipta.

Kembali lagi ke topik postingan Faktor-faktor oranhg menjadi kurang iman, langsung saja yaitu sebagai berikut:


1. Diri Sendiri
Ya, yang pertama diri kita sendiri,kenapa? Karena iman itu ada pada diri kita sendiri bukan orang lain, dan yang mengendalikan iman itu yaitu diri kita sendiri, jadi orang yang kurang kuat iman itu pengendaliannya kurang kuat juga, ibaratnya seperti mobil, coba bayangkan oleh kalian iman itu ibaratkan mobil dan supirnya itu diri kita sendiri jika kita tidak bisa mengendalikan ‘mobil’ tersebut maka akan terjadi ‘mobil’ tersebut keluar jalan alias mabal dan terjadi kecelakaan. Nah seperti itulah iman kita, bahwa kita sedang mengendarai mobil iman menuju tempat tujuannya yaitu surga, dimana semua orang itu menginginkannya.


2. Kebiasaan

Kebiasaan adalah aktivitas yang biasa dilakukan oleh orang tapi tidak menyadarinya, bahwa yang dia lakukan itu perbuatan yang benar atau tidak?. Orang yang kurang iman pasti kebiasaanya sangat bertolak belakang, seperti ini orang yang kebiasaanya selalu bolos sekolah, itu termasuk kebiasaan yang bertolak belakang dengan keimanan bung!. Dan juga kebiasaan yang tercela lainnya.Terutama kebiasaan ‘menyontek’ sebagai kaum pelajar pasti tidak aneh lagi mendengar kata menyontek apalagi sebagai ‘santapan sehari-hari’, sebenarnya menyontek itu dosa, tapi mau apalagi iya memang untuk mendapatkan nilai yang diinginkan dan juga diatas kkm ‘menyontek’ sebagai pilihan terakhir, kalau menurut kang iChoenz ‘menyontek’ itu rugi kenapa? , karena menyontek itu menggoda kita lubang setan yang penuh dosa, contohnya seperti cerita ini, simak dengan baik-baik:

Pada suatu hari si A (kita panggil A) pergi kesekolah untuk mencari ilmu ,lalu datang kesekolah tepat waktu dan masuk ke kelas sebagaimana kaum pelajar. Pas pelajaran pertama guru si A itu mengadakan ulangan mendadak, kelas menjadi ribut dan teman-teman kecuali si A berencana untuk kerja sama alias menyontek, ketika proses ulangan berjalan teman-teman kecuali si A menyontek beri kode sini-sana,lirik kiri kanan kiri, tapi si A tidak menyontek dia sudah punya komitmen bahwa menyontek itu kebiasaan yang salah, bahkan teman sebangkunya si B menawarkan contekannya kepada si A tapi dia menolak, waktu pun habis kertas jawaban dikumpulkan, lalu dibagikan kembali untuk koreksi bersama, teman-teman kecuali si A nilainya bagus melampaui kkm, sedangkan si A nilanya sangat kecil (waktu itu ulangannya pel.matematika) tapi si A bangga karena hasil sendiri dan juga sebagai pelajaran ‘terbaik’ bahwa “ sekarang aku seperti kambing bodoh, tapi nanti aku seperti kuda perang” si A berkata dalam hati.


Baik cukup ceritanya, coba bayangkan si A tersebut tergoda karena ditawarin oleh si B, maka si A tersebut dikategorikan kurang iman, tapi dalam cerita tersebut si A imannya kuat seperti dijelaskan pada no.1 dia menjadi ‘supir’ yang baik.

3. Teman
Teman, ya sudah pasti kita punya teman, dan sudah seharusnya kita harus punya teman karena kita manusia merupakan makhluk social, jadi teman itu sebagai media sosialisasi, dan juga komunikasi, tapi kita tahu dalam teman kita itu berbeda-beda sifat atau karakternya, ada yang baik, pemalu, jutek, pemalas, aneh bahkan ada yang nakal sekalipun dijadikan sebagai teman, dalam factor yang mempengaruhi iman kita sehingga iman kita berkurang yaitu teman , tapi bukan semuanya teman kita miliki dijadikan penyebabnya, akan tetapi teman kita yang mempunyai perilaku menyimpang atau bisa disebut penyimpangan sosial, ya pasti jika kamu kelas XI IPS atau kamu sedang duduk dibangku sma pasti sudah tahu apa penyimpangan sosial itu, tapi kang iChoenz akan jelaskan sedikit tentang isitilah tersebut. Penyimpangan sosial atau disebut perilaku menyimpang adalah suatu perilaku atau kelakuan seseorang yang menyimpang dengan norma-norma yang berlaku dalam suatu daerah tertentu misalnya masyarakat dan sekolah. Nah to the point  bahwa teman yang berperilaku bertolak belakang dengan ajaran norma yang baik itu sangat berpengaruh bagi kita, apalagi teman dekat itu sangat berpengaruh sekali, misalnya kita ditawari merokok diarea sekolah “sob merokok yuk mumpung gak ada guru yuk!” itulah godaan bagi iman kamu dan itu diibaratkan sebuah jalan yang mempunyai lubang dan kamu sebagai ‘supir’ harus berhati-hati. Maka dari itu kita harus selektif memilih teman, bukan berarti kita rasis jika kita mempunyai teman yang bertolak belakang dengan iman kita lebih baik kita sebagai orang yang beriman mengucapakannnya dengan baik, atau berttur kata halus dan sopan santun.Intinya kita itu harus lebih selektif kalu misalnya memilih teman agar iman kita itu tetap berdiri dengan tegak. Sesuai dengan judul postingan saya (kang iChoenz) teman merupakan factor yang mempengaruhi seseorang imannya menurun, tadi sudah dijelaskan bahwa kita itu harus selektif jika kita berandai-andai kalau misalnya kebalikannya tidak selektif memilih teman dan kita terjerumus dengan pergaulan yang salah  atau memasuki dunia tak beriman maka iman kita itu sudah tergoyahkan.

4. Pergaulan bebas

Sebenarnya factor ini sudah termasuk factor yang bernomor 3 yaitu teman akan tetapi saya sengaja dipisahkan kenapa? Karena menurut saya (kang iChoenz) factor inilah yang memicu seseorang itu iman didalam dirinya mudah tergoyahkan bahkan sudah roboh. Pergaulan bebas, ya seiringnya perkembangan zaman pergaulan semakin luas dan berkembang,dalam factor yang mempengaruhi iman kita pergaulan bebas itu sudah jelas sekali bahwa pergaulan bebas itu mengajak kita supaya berperilaku negative atau menyimpang, sehingga mereka punya rasa nyaman karena punya teman yang sama kelakuannya. Contohnya sex bebas, dalam hukum islam sangat diharamkan dalam istilahnya disebut zinah, kalau misalnya dinegara muslim yang berkapasitas benyak atau dominan bahwa hukumnya haram dan harus diarak keliling kampong sambil telanjang bulat.


5.    Modernisasi dan Globalisasi


       Sudah jelas sekali dari subjudul tersebut bahwa modernisasi dan globalisasi membawa efek negatif terhadap iman kita bung! ya kita hanya mendengar efek positifnya saja, tapi yang negaitif juga ada. Tapi apa hubungannya modernisasi dengan globalisasi? ya ada hubungannya modernisasi identik dengan teknologi, budaya, dan segala macam yang bersifat praktis dan globalisasi indentik dengan global yaitu jaringan yang mendunia jika kita hubungkan dengan modernisasi misalnya telekominukasi (internet) sudah tentu jelas, misalnya dalam dampak negatifnya , membuka situs porno, dan juga yang lainnya jadi bagi pengguna internet yang merasa dirinya bersih teguh dengan imannya hati-hait dengan zaman modernisasi dan globlalisasi semakin maju semakin banyak godaan yang menghadapi kita.

Jadi kesimpulannya bahwa dari faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya imannya seseorang kita sebagai umat yang beragama kita harus memperkuat iman kita dengan cara mendekatkan dengan Allah SWT yaitu dengan cara melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya.

Itulah artikel dari kang iChoenz sekaligus artikel yang pertama dan panjang (hehehe) semoga bermanfaat bagi para sobat blogger, kang mohon iChoenz mohon masukan dari para sobat agar artikel yang akan datang menjadi bacaan yang lebih baik dan berguna bagi semua orang amin.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

0 komentar:

Blogger Template by Clairvo